 |
| Ilustrasi lurah dalam bersikap menanggapi kebersihan/beritabanjarmasin.com |
Hal tersebut ditegaskannya saat berjibaku bersama satgas kebersihan Kecamatan Banjarmasin Selatan kala membersihkan tumpukan sampah yang sudah menumpuk selama berbulan-bulan di bantaran sungai lebih tepatnya di sisi jalan Kelurahan Kelayan Dalam.
Berdasarkan pantauan BeritaBanjarmasin.com, sampah-sampah itu merupakan sampah organik dan non organik. Karena lokasinya persis berada di pinggiran sungai Kelayan, hingga membuat sampah itu menjadi basah. Alhasil, banyak sekali lalat yang mempunyai penyakit bersarang di tumpukan sampah tersebut. Bau menyengat pun sangat terasa ketika melintasi kawasan tersebut.
Menurut Lurah Kelayan Dalam, H Hazerul Hayatullah, ketua RT selaku pemilik wilayah kurang berkoordinasi mengenai informasi
tentang adanya tumpukan sampah. “Tumpukan sampah ini dapat diantisipasi apabila ada koordinasi,” tegas Hazerul.
Berangkat dari itu, ia meminta agar seluruh RT dan RW segera berkordinasi dengan pihak kelurahan ataupun satgas kebersihan apabila terjadi penumpukan sampah diwilayahnya masing-masing. “Agar tidak terjadi lagi penumpukan sampah seperti ini lagi,” ujarnya.
Sementara itu, Ennor (50) salah seorang warga setempat mengatakan, tumpukan sampah di tempat itu sebenarnya bukan hanya warga Kelayan A saja yang membuangnya.
Namun banyak juga pengguna jalan yang melintas dan sengaja membuang sampah di lokasi itu. Tumpukan sampah di tepi jalan tersebut, tentu saja sangat mengganggu kenyamanan warga sekitar.
"Enggak enak dilihat dan bau menyengat. Apalagi kalau tertiup angin baunya sampai ke tempat saya berjualan, karena terus dibiarkan akhirnya terus menumpuk," kata Ennor yang menjual aneka gorengan di depan tumpukan sampah itu.
Wanita paruh baya tersebut mengaku senang saat petugas gabungan dari TNI-Polri, Satgas Kebersihan Kecamatan Banjarmasin Selatan, Dinas Lingkungan Hidup dan perangkat Kelurahan Kelayan Dalam membersihakan serta mengangkut tumpukan sampah itu. (edoz/sip)
Posting Komentar